Jumat, 27 Januari 2012

A. PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN

Pernahkah kamu memperhatikan makhluk hidup yang
ada di sekitar rumahmu? Mungkin kamu memiliki tanaman
atau hewan peliharaan di rumah. Apakah tanaman atau
hewan peliharaanmu bertambah besar? Bertambah besarnya
suatu makhluk hidup merupakan suatu tanda bahwa makhluk
hidup tersebut tumbuh.
Pada hewan dan tumbuhan, pertumbuhan ditandai
dengan pertambahan tinggi atau besar. Jadi, dapat dikatakan
bahwa pertumbuhan merupakan proses bertambahnya ukuran
makhluk hidup yang sifatnya tidak dapat kembali lagi.
Contoh yang lebih jelas, coba perhatikan diri kamu sejak saat
kecil dulu hingga sekarang duduk di bangku sekolah. Terdapat
perubahan, bukan? Tubuh kamu semakin besar dan tinggi.


Bagaimana makhluk hidup dapat tumbuh? Pada makhluk
hidup yang hanya terdiri atas satu sel, pertumbuhan ditunjukkan
oleh bertambah besarnya sel tersebut. Pada makhluk
hidup yang tersusun oleh banyak sel, pertumbuhan disebabkan
oleh pertambahan jumlah dan ukuran sel-sel penyusun
makhluk hidup tersebut. Penambahan tinggi tumbuhan,
penambahan besar diameter tumbuhan, dan penambahan
tinggi suatu hewan merupakan bukti-bukti bahwa tumbuhan
atau hewan tersebut tumbuh. Dapatkah kamu menunjukkan
bukti-bukti lain bahwa suatu makhluk hidup tumbuh?

Makhluk hidup tidak hanya tumbuh, makhluk hidup
juga mengalami perkembangan. Jika kamu menanam biji
tanaman, biji tersebut akan menjadi kecambah. Selanjutnya
bukan pertambahan ukuran kecambah saja yang terjadi,
namun juga perkembangan ke arah bentuk dewasa tanaman
tersebut. Misalnya, biji yang kamu tanam adalah biji kacang
merah, maka setelah berkecambah, yang terjadi bukan
hanya pertambahan ukuran kecambah kacang merah saja.
Seiring dengan waktu, kecambah akan tumbuh membesar
membentuk akar, daun, cabang, dan menghasilkan bunga.

Makhluk hidup tidak hanya tumbuh, makhluk hidup
juga mengalami perkembangan. Jika kamu menanam biji
tanaman, biji tersebut akan menjadi kecambah. Selanjutnya
bukan pertambahan ukuran kecambah saja yang terjadi,
namun juga perkembangan ke arah bentuk dewasa tanaman
tersebut. Misalnya, biji yang kamu tanam adalah biji kacang
merah, maka setelah berkecambah, yang terjadi bukan
hanya pertambahan ukuran kecambah kacang merah saja.
Seiring dengan waktu, kecambah akan tumbuh membesar
membentuk akar, daun, cabang, dan menghasilkan bunga.




Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan, perkembangan
merupakan proses perubahan makhluk hidup dengan
pembentukan organ-organ yang mengarah pada kedewasaan.
Pada beberapa makhluk hidup, terutama makhluk hidup yang mengalami metamorfosis (proses perubahan bentuk selama
pertumbuhan mahluk hidup hingga mencapai bentuk dewasa)
per kembangan yang terjadi dapat diamati dengan cukup
jelas. Misalnya, pada kupu-kupu.


Pada kupu-kupu terlihat jelas adanya tahapan-tahapan
perkembangan. Kupu-kupu awalnya berasal dari telur,
lalu menetas menjadi ulat (larva). Ulat berubah menjadi
kepompong (pupa), kemudian berubah menjadi kupu-kupu.
Setiap tahapan perkembangan dapat diamati dengan cukup
jelas

Salah satu ciri makhluk hidup yang telah mencapai tahap
akhir perkembangannya adalah kematangan organ-organ
reproduksi. Kematangan organ reproduksi pada hewan tidak
terlalu mencolok, namun pada tumbuhan kematangan organ
reproduksi dapat dengan mudah diamati. Munculnya bunga
pada tumbuhan merupakan tanda yang amat jelas bahwa
perkembangan tumbuhan tersebut telah matang. Dengan
matangnya organ-organ reproduksi, makhluk hidup dapat
bereproduksi untuk menghasilkan keturunan baru.
Mengapa makhluk hidup bereproduksi? Reproduksi
merupakan salah satu usaha makhluk hidup untuk mempertahankan
kelestarian jenisnya. Makhluk hidup yang tidak
mampu bereproduksi tidak akan mempunyai keturunan
sehingga jika makhluk hidup tersebut mati maka tidak akan
ada lagi yang menggantikannya. Sebaliknya makhluk hidup
yang mampu bereproduksi dan menghasilkan keturunan yang
banyak akan lebih berpeluang untuk tetap lestari di bumi.

bahwa pertumbuhan dan perkembangan
sangat mempengaruhi kelestarian suatu makhluk hidup. Semakin
pendek masa pertumbuhan dan perkembangan suatu
makhluk hidup serta semakin banyak jumlah keturunan yang mempertahankan kelangsungan keturunannya. Sebaliknya,
semakin lama masa pertumbuhan dan perkembangan serta
semakin sedikit jumlah keturunan yang dihasilkan suatu
mahkluk hidup, maka semakin sulit makhluk hidup tersebut
mempertahankan kelestariannya.

B. TAHAPAN PERKEMBANGAN MANUSIA

Perkembangan pada manusia terjadi melalui suatu proses.
Proses pem bentukan manusia diawali dengan proses pembuahan.
Yaitu pertemuan antara sel telur yang berasal dari perempuan
(ibu) dengan sel sperma yang berasal dari pria (ayah).



Inti sel sperma akan melebur dengan inti sel telur dan
terbentuk sebuah sel baru yang disebut zigot. Zigot ini akan
membelah diri menjadi 2 sel, 4 sel, 8 sel, 16 sel, 32 sel, dan
seterusnya. Zigot yang telah membelah menjadi banyak sel
tadi akan berkembang menjadi embrio, kemudian menjadi
janin dalam rahim ibu. Lamanya waktu janin tumbuh dan
berkambang di dalam rahim ibu, dari mulai proses pembuahan
hingga kelahiran adalah kurang lebih 9 bulan.



Perkembangan janin selama di dalam rahim dibagi
dalam tiga tahapan. Lamanya waktu pada setiap tahapan
adalah tiga bulan.
1. Trimester Pertama
Tiga bulan pertama embrio berkembang menjadi janin
yang panjangnya kurang lebih 5,5 cm. Janin sudah berbentuk
seperti manusia walaupun ukuran kepalanya sangat besar.
Di akhir tiga bulan pertama ini janin juga sudah mulai dapat
menggerakkan tangan dan kakinya.
2. Trimester Kedua
Pada tiga bulan kedua, janin sudah semakin berkembang
dan panjangnya sudah mencapai kurang lebih 19 cm. Tangan
dan kakinya telah berkembang, muka tumbuh memanjang.
Pada tiga bulan kedua ini detak jantung janin juga sudah
mulai bisa dideteksi. Gerakan janin juga mulai aktif.
3. Trimester Ketiga
Di tiga bulan ketiga terjadi pertumbuhan ukuran janin
sangat cepat. Ukuran tubuh sudah proporsional seperti bayi.
Karena ukuran tubuhnya semakin besar, janin tidak terlalu
leluasa bergerak di dalam rahim. Menjelang kelahiran bayi pada
umumnya sudah mencapai panjang sekitar 50 cm. Berikutnya
janin akan lahir ke dunia dan disebutlah dengan sebutan bayi.
Pernahkah kamu memerhatikan seorang bayi? Pada saat
dilahirkan, seorang bayi sesungguhnya telah memiliki organ
dan sistem organ sebagaimana orang dewasa, namun organorgan
tersebut belum matang. Misalnya, bayi mempunyai
kaki namun belum bisa berjalan dan mempunyai tangan
namun belum dapat memegang dengan baik.
Seiring dengan bertambahnya usia, organ-organ pada
bayi juga akan berkembang. Pada usia 1 atau 2 tahun, bayi
akan mulai belajar berjalan dan mengendalikan fungsi
anggota tubuh lainnya seperti tangan, kepala, mulut.Organorgan
tersebut akan semakin matang pada saat usia anakanak.
Pada saat usia masuk sekolah (sekitar usia 5 tahun),
perkembangan organ anak biasanya sudah cukup matang,
kecuali organ reproduksi.
Organ-organ reproduksi mencapai kematangannya pada
usia remaja atau masa pubertas. Masa pubertas bisanya dimulai
saat berusia 8 hingga 10 tahun dan berakhir lebih kurang di usia
15 hingga 16 tahun. Pada masa inilah kamu berada sekarang.


Apakah kamu pernah memerhatikan perubahan fisik
yang terjadi padamu saat ini? Perubahan fisik yang terjadi
merupakan tanda kematangan organ-organ reproduksi. Pada
umumnya, organ reproduksi anak perempuan lebih cepat
matang dibandingkan organ reproduksi anak laki-laki. Beberapa
tanda matangnya organ reproduksi pada anak perempuan
adalah tumbuhnya rambut di daerah kemaluan, membesarnya
buah dada, dan terjadi menstruasi. Adapun pada anak lakilaki,
tampak dari membesarnya jakun (sehingga suara menjadi
besar), tumbuhnya rambut di wajah, otot-otot membesar, dan
mimpi yang diiringi dengan keluarnya sperma (mimpi basah).
Oleh karena itu, kamu tidak perlu merasa cemas, takut, atau
malu jika hal-hal tersebut terjadi padamu. Sebab, semua orang
akan mengalami hal-hal tersebut.
Penyebab munculnya pubertas adalah karena kerja
hormon estrogen yang dihasilkan ovarium (pada perempuan)
dan testosteron yang dihasilkan testis (pada anak laki-laki).
Akibatnya, organ-organ reproduksi berfungsi dan tubuhmu
mengalami perubahan.
Salah satu ciri pubertas pada anak perempuan adalah
menstruasi. Apakah menstruasi itu? Mengapa pada perempuan
terjadi menstruasi? Untuk itu cobalah kamu perhatikan
gambar organ reproduksi perempuan berikut.



Seperti terlihat pada gambar di atas, organ reproduksi
perempuan terdiri dari organ penghasil sel telur (ovarium)
yang jumlahnya ada sepasang, saluran sel telur (tuba Fallopi),
tempat pertumbuhan bayi (rahim), dan saluran keluarnya
bayi (vagina). Pada perempuan yang telah mengalami
pematangan organ reproduksi, ovarium akan secara bergantian
mengeluarkan sel telur.
Pengeluaran sel telur pada umumnya terjadi sekitar
empat minggu (28 hari) sekali. Misalnya, jika hari ini ovarium
kiri yang mengeluarkan sel telur, empat minggu kemudian
giliran ovarium sebelah kanan yang mengeluarkan sel telur.
Sebelum ovarium mengeluarkan sel telur, rahim yang
merupakan tempat pertumbuhan bayi sesungguhnya telah
bersiap-siap untuk menerima calon bayi yang akan datang.
Persiapan yang dilakukan rahim berupa adanya penebalan
dinding rahim. Jika ada calon bayi yang datang calon bayi
tersebut terjamin makanan dan kebutuhan lainnya.
Pada dinding rahim tersebut, akan banyak pembuluh
darah yang dipersiapkan untuk mengangkut bahan-bahan
keperluan calon bayi, seperti bahan-bahan makanan untuk
bayi. Jika tidak terjadi pembuahan, maka tidak akan terbentuk






embrio dan pengeluaran hormon untuk mempertahankan
ketebalan dinding rahim.
Oleh sebab itu, jika tidak terjadi pembuahan, selsel
dinding rahim akan menciut, lalu mati dan akhirnya
meluruh.Peluruhan dinding
rahim ini akan keluar bersama darah, lendir, dan cairan
yang berasal dari dinding rahim tersebut. Proses ini dikenal
dengan menstruasi. Pendarahan menstruasi berlangsung
1 sampai 8 hari. Jika kamu seorang perempuan, janganlah
panik jika mengalami menstruasi. Bahkan harus bersyukur
karena dengan menstruasi berarti tubuhmu sehat dan organ
reproduksimu berfungsi normal.



Setelah melewati masa remaja, kamu akan memasuki
masa dewasa sebagai tahapan selanjutnya dari perkembangan
manusia. Pada masa ini pertumbuhan tubuhmu mencapai
ukuran maksimal. Tinggi badanmu akan terhenti pada usia
sekitar dua puluh tahunan. Selama masa dewasa, pemahaman
emosional akan terus berkembang, berpotensi untuk terus
belajar, mengembangkan diri dalam hal keterampilan, dan
aktualisasi diri, bekerja, membina hubungan sosial, dan
terus berprestasi.
Segala potensi pada masa dewasa akan mengalami
kemunduran ketika memasuki masa tua. Ini terjadi pada
usia sekitar 60 – 65 tahun. Apakah kamu memiliki kakek
atau nenek? Perhatikanlah perubahan fisik yang terjadi pada
mereka?
Tubuh semakin renta, wajah dan tangan mulai keriput,
kesehatan menurun, kecerdasan menurun, bahkan pada
usia lanjut orang mudah lupa dan membutuhkan banyak
istirahat, sehingga lebih banyak menghabiskan waktunya
untuk beristirahat. Pada masa ini aktivitasnya menurun dan
mulai sulit melakukan kegiatan sehari-hari, seperti berjalan
dan lain-lain.